Rabu, 25 November 2009

In memorian





Dalam ingatan w setahun yang lalu, ya setahun yang lalu Alhamdulillah dgn seizin Allah SWT mama bisa menjalankan rukun islam yang kelima Pergi ke tanah suci, pergi ke tanah suci merupakan impian setiap muslim, Karena dengan melakukan ibadah haji kita bisa menyempurnakan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.


Pada tanggal 8 November 2008 lalu mama jalan ke tanah suci, ya pada hari itu perasaan saya antara senang karena akhirnya mama bisa menjalankan ibadah haji juga setelah beberapa tahun lalu ayah duluan pergi haji, tapi saya juga sedih karena saya,ayah,dan adik2 hrus ditinggal mama kurang lebih selama 40hari,


Pagi itu semua keluarga kumpul dirumah untuk bersiap2 melepaskan mama pergi haji, w gk tau ap ni tradisi org betawi doankz ap gk tp biasanya klw kluarga ad yg prig hji pasti smw kluarga n tetangga2 kumpul drumah utk brsma2 b’doa smoga org yg pergi hji dibrikan sehat wal afiat dan pulang mnjdi hji yang mabrur.


Akhirnya setelah di doakan dan mama meminta maaf pada semuany mama mulai berangkat ke asrama haji pondok gede, kami sekeluarga besar mengantarkan mama sampai kesana, bahkan nenek(w sebut nyaya) turut mengantarkan mama, tangis air mata mengantarkan mama pergi ke pondok gede, ada sekitar 4 mobil pribadi dan 1 bus mengantarkan kesana, ya asrama haji pondok gede adalah tempat calon haji d periksa kesiapan mulai dari kesehatan sampai dengan paspor, biasanya calon haji diinapkan sehari disana baru setelah diterbangkan ke tanah suci.


Waktu hari-hari pertama ditinggal mama, w,ayah,dan adik2 sempat sedih juga karena biasanya setiap hri ketemu dgn mama tp kini gk lagi, mungkin lebih cocok bila dikatakan kami semua kngen dgn mama, tp kekangenan kami terbayarkan setiap hri kamis malam, yaaa krn setiap hari kamis malam sehabis mengadakan ratiban(mendoakan org yg sdang pergi hji) kami sekeluarga menelpon mama.


Waktu idul adha tiba inilah puncak ke kengenan w ma mama, krn bias any setiap lebaran idul adha tiba mama mebuat ketupat dan semur daging, dan biasanya klw idul adha setelah dpt daging dri masji or musholla mama selalu mmbuat masakan dri dging tsb, paz idul adha jg mama sempat telpon ke rumah mama menanykan bagaimana kbr sekeluarga, mama sempat juga berbicara dgn nyanya mengadakan kbar nyanya ap sdh sembuh krn paz mama jln, nyanya sempat skit,,


Paz ditinggal mama w menyadari bahwa selama ini w sudah bnyk skali melakukan kesalahan ma mama, aplagi paz mama sebelum jln w smpt memaksa mama n ayah utk membelikan laptop bwt w, ya itulah kesalahan w pling besar krna w tdk memikirkan bgaimana keuangan keluarga utk mama pergi haji, dari situ w sadar bahwa sosok seorg mama ntu sangatlah brharga lebih dari apapun I LOVE YOU FULL MOM

Detik2 kepulangan mama

Seminggu sebelum mama pulang kesehatan nyanya ngedrop krn skit yang diderita, nyanya dibawa ke rumah skit d daerah jaksel, setelah beberapa hari dirawat kira-kira 3 hari sebelum kepulangan mama mungkin Allah sangat mencitai nyanya jdi beliau dipanggil ke sisinya disitu w smpt mengadu kpd Allah krn mengapa tdk engkau ambil nyanya setelah nyanya melihat kepulangan mama, tpi mungkin Allah punya takdir lain.


Nyanya adalah sosok seorg nenek yg sangat dicintai cucu-cucuny krn dr dlu saya kecil klw qt mw prig skolah nyanya selalu member duit kpda cucu-cucunya, dan menurut w nyanya jg nenek yg kuat krn wlwpun pnykit menerpanya nyanya msh kuat mengantar mama pas jln ke Pondok gede, semoga engkau diterima disisinya


Pada tanggal 18 desember rencanya mama pulang ke tanah air lagi, w dan keluarga mulai dari siang hri abs shalat zhuhur jln ke pondok gede utk menjemput mama, yupz kami tdk mnjmput k bandara krn pondok gede adalah tempat mengantarkan n menjemput org2 yg pergi hji, berjam-jam kami menunggu tp mama tdk kunjung pulang jg sampai-sampai kami sempat tidur sejenak d pinggiran ruangan, yaa lebih kami semua menunggu mama drpd mama yg menunggu.


Sekitar jam 8 malam akhirnya bis yg membawa mama pulang pun tiba d pondok gede, arrrggghhh kngen mama, tangis haru mengantarkan kepulangan mama. Setelah kami semua melepas kngen ke mama, mobil kami pun melaju ke tempat Aba’ dan Ema’ (orang tua dari mama). Disana tangis haru pun terasa lagi mengantarkan kepulangan mama, sekitar sejam kami berada disana, setelah itu kami pulang kerumah, ohhh yaa kami semua yang jemput mama tidak ada yg mmbri tahu mama bahwa nyanya sudah tiada,,biar nnti saja pas dirmah bru dksh tau ny krn tkut mama shock dan pingsan, dijalan pulang kerumah mama sempat nanya ke tante iyam gmn kbrny nyanya tp tante dan smw yg ada d mobil itu diam semua.


Sampailah kami dirumah, dirumah keluarga dan tetangga2 sudah berkumpul menunggu kdtngan mama, pdhl hari sdh malam tp org2 msh tetap setia menunggu, trima ksh yaa smwnya krn tlah mmbrikan wktunya, paz dirmah setelah salam2an dgn smwny, mama nanya ke org2 yg ad disitu “nyanya mana” lalu setelah barulah smw org mengatakan bahwa nyanya sudah tiada, smw org disitu dan mama kembali menangis.


Setelah beberapa jam sempat shock akhirnya mama bisa menenangkan dirinya dan setelah itu mulailah b’crita-crita ttg pnglaman hajiny, paz w liat jam t’nyta udh lwt dr jam 12 itu tandanya di hari ulang tahun w yg ke-18 w mndpt kado yg tak t’nilai harganya yaitu kepulangan mama ke tanah air dgn sehat wal afiat trima kasih Allah krn engkau tlah mmbrikan sgalanya kpd hamba

Minggu, 22 November 2009

Idul adha


Persiapan menjelang penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha
Idul Adha (atau di Malaysia dan Singapura, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan shalat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah shalat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.
Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.
Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.
Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.
Penetapan Idul Adha
Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:
«اَلْحَجُّ عَرَفَةُ»
Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah. (HR at-Tirmidzi, Ibn Majah, al-Baihaqi, ad-Daruquthni, Ahmad, dan al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun beliau berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”).
Maka mestinya, umat Islam di seluruh dunia yang tidak sedang menunaikan ibadah haji menjadikan penentuan hari Arafah di tanah suci sebagai pedoman. Bukan berjalan sendiri-sendiri seperti sekarang ini. Apalagi Nabi Muhammad juga telah menegaskan hal itu. Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berkata, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kemudian berkata:
«عَهِدَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللهِ e أَنْ نَنْسُكَ لِلرُّؤْيَةِ فَإِنْ لَمْ نَرَهُ وَشَهِدَ شَاهِدَا عَدْلٍ نَسَكْنَا بِشَهَادَتِهِمَا»
Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji berdasarkan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak bisa menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka. (HR Abu Dawud, al-Baihaqi dan ad-Daruquthni. Ad-Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”).
Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan kepada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan, untuk melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada amir Makkah.


sumber : wikipedia