Kamis, 31 Desember 2009

Selamat Tinggal Gus Dur


Kronologi Kondisi Tubuh Gus Dur Sebelum Wafat

Gus Dur sebenarnya tidak menunjukkan gejala akan tiada saat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Tapi, tiba-tiba pada Rabu 30 Desember siang, tim dokter mendapat kabar kondisi Gus Dur drop.

Kronologi Kondisi Tubuh Gus Dur Sebelum Wafat

JAKARTA - Mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebenarnya tidak menunjukkan gejala akan tiada saat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Tapi, tiba-tiba pada Rabu 30 Desember siang, tim dokter mendapat kabar kondisi Gus Dur drop.

"Beliau mengeluhkan ada yang sakit di badannya," kata salah satu tim dokter yang merawat Gus Dur, Akmal Taher saat diwawancarai okezone, Rabu 30 Desember malam.

Lantaran, cemas akan kondisi pasiennya yang tersohor sebagai tokoh kharismatik NU tersebut, kontan tim dokter memutuskan membawa GuS Dur ke ruang Intensive Care Unit (ICU) Gedung Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), RSCM sekira pukul 11.30 wib. "Tidak sampai satu jam kok di dalam, lalu kondisinya kembali stabil," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Tim Dokter yang merawat Gus Dur, dr. Yusuf Misbah mengatakan, kondisi tubuh Gus Dur mulai kritis pada pukul 18.15 WIB selepas adzan maghrib. Gus Dur saat itu sudah mulai kesulitan bernapas, tekanan darahnya drop sehingga membuatnya sempat koma.

"Kita sudah berupaya memberikan obat untuk menaikkan tekanan darah dan memperbaiki nafasnya, serta melakukan pertolongan medis terhadap jantung dan paru-parunya, tetapi tidak berhasil," terang Misbach.

Seperti diketahui, sebelum meninggal, Gus Dur sempat mendapat terapi trumbektomi atau dalam ilmu kedokteran (medis) diartikan sebagai upaya pengeluaran darah dari pembuluh darah jantung sampai ke bawah bagian perutnya. Namun, upaya tersebut kandas ditengah jalan, lantaran kondisi Gus Dur tiba-tiba drop (menurun).

"Cairan darah itu tidak sempat dikeluarkan semua, baru kemudian beliau kritis pukul 18.15 wib dan tidak ada kemajuan. Lalu, napas beliau berhenti pada pukul 18.45 wib," pungkas dokter Yusuf.

Gus Dur akan dimakamkan berdampingan dengan kakek buyutnya yang masih memiliki garis keturunan (silsilah) dengan kanjeng Sunan Bonang (Walisongo), yakni Maulana Syech KH. Hasyim Asy'ari.

sumber :http://news.id.msn.com/okezone/regional/article.aspx?cp-documentid=3770072

Selamat Tinggal Gus Dur Semoga Arwahmu diterima disisiny Amien......

sekilas ttg buku Gurita Cikeas

Posted in Berita Utama by Redaksi on Desember 31st, 2009

Jakarta (SIB)
Buku ‘Membongkar Gurita Cikes, Dibalik Skandal Century’ karya George Junus Aditjondro banyak dicari orang di Gramedia Matraman. Gramedia mengaku tidak pernah menarik buku itu dari peredaran. Buku itu tidak pernah masuk ke jaringan toko buku besar ini.
“Tadi ada banyak orang yang cari. Tapi memang nggak ada (buku) yang masuk,” ujar Duty Manager Gramedia Matraman Naluri Imayanti ketika ditemui detikcom di Toko Buku Gramedia Matraman, Jl Matraman Raya, Jakarta, Minggu (27/12).
Pihak Gramedia Matraman mengatakan jika buku yang diterbitkan Galang Press ini memang tidak pernah masuk di Toko Buku yang mempunyai banyak cabang ini. “Kami nggak nerima satu biji pun,” ucap Naluri.
Naluri pun membantah jika buku ini sempat beredar, lalu dilakukan penarikan. “Gak ada penarikan, memang nggak masuk,” katanya.
Sejumlah peminat buku ini mengaku kecewa tidak bisa menemukan buku kontroversial itu di Gramedia. “Saya juga rencana mencari, tapi sudah nggak ada,” ujar Retno kecewa.
Buku ini menjadi kontroversi sebab menguliti ‘borok’ Cikeas. Dalam salah satu bab, Aditjondro menyebutkan keterlibatan SBY dan keluarganya dalam kasus Century.
Presiden SBY prihatin dengan terbitnya buku yang isinya menyudutkan keluarganya itu. Juru bicara Presiden SBY Julian Aldrin Pasha mengatakan ada fakta yang tidak akurat. Saat ini, pihak SBY sedang mempelajari isi buku tersebut. Belum ada rencana gugatan maupun melarang penjualan buku itu.
Cetak 4.000 Buku, Galang Press Tak Setuju Buku Ditarik
Buku “Membongkar Gurita Cikeas, Di Balik Skandal Bank Century” mendadak menghilang dari toko-toko buku. Galangpress, yang menerbitkan buku karya George Junus Aditjondro itu mengaku tidak setuju bila buku itu ditarik.
Direktur Galangpress Julius Felicianus mengatakan, pihaknya mencetak 4.000 buku untuk cetakan pertama. Sebanyak 200-an buku didistribusikan di wilayah Yogyakarta. Sedang sisanya sebagian besar untuk wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar di Jawa.
“Harganya Rp 36 ribu per buku. Kami belum tahu kalau buku itu sudah tidak dipajang lagi,” kata Julius dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (27/12).
Julius tidak setuju bila buku itu ditarik begitu saja. Penarikan buku tidak bisa dilakukan tanpa penelitian terlebih dulu oleh Kejagung. Pemerintah melalui Kejaksaan Agung mempunyai waktu sekitar 6 bulan untuk menarik buku tersebut seperti halnya saat kejaksaan melarang 2 buku mengenai Papua.
“Sampai saat ini kami belum menerima informasi itu secara resmi. Hanya sebatas buku itu tidak dipajang lagi di toko buku,” kata Julius.
Dia mengatakan pihaknya tidak bermaksud menyerang lingkaran Cikeas. Buku ini, tegasnya, sebagai bentuk kepedulian untuk memperbaiki kinerja pemerintahan SBY dalam memberantas KKN. Kasus Century menjadi pekerjaan rumah bagi SBY sekaligus untuk membuktikan janjinya sebagai panglima di garda depan dalam memerangi korupsi.
“SBY juga pernah mengatakan, ‘Katakan Tidak untuk Korupsi, itu slogan yang pernah didengungkan,” kata Julius seperti diungkapkan dalam kata pengantar penerbit. (detikcom/m)

sumber :http://hariansib.com/?p=104875

Rabu, 30 Desember 2009

Kuis Konvolusi (Pengantar grafik komputer dan Olah Citra

Nama : Azwar Muamar
NPM : 30108373
Kelas: 2db11

Konvolusi (Convolution)
Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk mengkombinasikan dua buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga. Didalam dunia seismik deret-deret angka tersebut adalah wavelet sumber gelombang, reflektivitas bumi dan rekaman seismik.

Secara matematis, konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi dilambangkan dengan asterisk ( *).

Sehingga, a*b = c berarti fungsi a dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c.

Konvolusi dari dua fungsi a dan fungsi b dalan rentang terbatas [0, t] diberikan oleh:







Contoh:

a = [1, 2, 3] dan b = [4,5,6] maka a*b :



Sehingga a*b adalah [4,13,28,27,18]

Dari contoh diatas terlihat bahwa jumlah elemen c adalah jumlah elemen a ditambah jumlah elemen b dikurangi 1

(3+3-1 = 5).


Konvolusi dikawasan waktu (time domain) ekuivalen dengan perkalian dikawasan frekuensi dan sebaliknya konvolusi dikawasan frekuensi ekuivalen dengan perkalian dikawasan waktu [Bracewell, 1965]

Senin, 28 Desember 2009

Makanan w Khas Betawi



inilah makanan khas betawi yg terbuat dri telor dan teman2nya,, namanya Kerak telor makanan yg dmasak pke arang ini bs bnyk skali kita temui d PRJ atau acara khas kota jakarta lainnya misalny pas acara Kemang festival blm lama ini
menurut sumber wikipedia Kerak telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.